BAB 4
4.1.
TEHNIK COUNTER
Tehnik Counter digunakan untuk pengulangan proses.
Pengon-trolan ini dilakukan dengan memeriksa isi variable yang digu-nakan
sebagai counter. Sehingga jumlah pengulangan dapat diketahui.
![]() |

|





|
|
|
Tidak Ya
![]() |
Contoh Soal :
Sebuah perusahaan ingin mencetak data pegawai melalui komputer.
Data tersebut tersebut tersimpan di dalam disk dan dicetak melalui printer.
System
Flowchart
![]() |
![]() |
![]() |


·
Input data diperoleh dari disk yang terdiri
dari : nomor pegawai, nama pegawai, alamat, jabatan dan status.
·
Data habis jika input data berupa tanda /*
·
Setiap halaman terdapat judul
·
Satu halaman hanya memuat 30 baris data
Karena dalam satu halaman hanya memuat 30 baris data,
maka diperlukan suatu variable counter. Counter ini digunakan untuk menghitung
jumlah data yang telah dicetak pada setiap halaman.
Selain itu juga harus terdapat proses pemeriksaan isi
variabel counter. Jika isinya telah mencapai 30, maka pencetakan dilakukan pada
halaman berikutnya dan lakukan proses pen-cetakan judul.
Penelusuran
Flowchart
Berdasarkan flowchart di bawah dpt ditelusuri sbagai berikut:
1.
Siapkan
variable yang dipergunakan untuk counter yaitu variable N = 0
2.
Cetak
judul
3.
Baca
data dan disimpan di dalam variable :
NO à untuk data nomor pegawai
NM à untuk data nama pegawai
ALM à untuk data alamat
pegawai
JB à untuk data jabatan pegawai
ST à untuk data status pegawai
4.
Periksa
input data, bila isinya berupa symbol /* maka proses akan berakhir
5.
Variabel
N ditambah 1. Variabel ini digunakan sebagai counter untuk mengetahui jumlah
data yang telah dicetak untuk setiap halaman
Program
Flowchart







|












Ya
Tidak
![]() |

![]() |


|
6.
Cetak
rincian data yaitu NO,NM,ALM,JB,ST
7.
Periksa
isi variable N. Jika N=30 berarti data telah dicetak sebanyak 30 baris. Oleh
karena itu proses selanjutnya adalah kembali ke langkah 2 yaitu mencetak judul
pada halaman baru. Sedangkan jika N lebih kecil dari 30 maka proses selanjutnya
kembali ke proses 3 untuk membaca data berikutnya tanpa mencetak judul.
4.2. AKUMULATOR
Akumulator merupakan tempat
penampungan suatu nilai. Nilai yang masuk akan dijumlahkan dengan nilai yang
ada di dalamnya Sehingga akumulator dapat dipakai untuk menentukan nilai total
dari penjumlahan suatu bilangan.
Dalam implementasi ke dalam
bentuk flowchart, akumulator digambarkan dengan menggunakan simbol proses
(persegi pan-jang). Misalnya, untuk menghitung nilai total seluruh gaji
pega-wai maka dapat digambarkan sebagai berikut :

Pada awal proses TOTGAJI bernilai
0, kemudian pada waktu proses dilaksanakan besarnya nilai GAJI ditambahkan
kedalam akumulator TOTGAJI.
4.3. ANALISA KONDISI DAN AKSI
Selama ini arus flowchart mengalir lurus dari atas ke
bawah. Flowchart demikian biasanya untuk masalah-masalah seder-hana, sedangkan
untuk masalah yang lebih rumit banyak terjadi alih kontrol yang berupa :
·
Percabangan
(branching)
·
Pemutaran
kembali (looping)
4.4. PERCABANGAN (BRANCHING)
Percabangan (branching) terjadi apabila kita dihadapkan
pada dua kondisi dengan pilihan BENAR atau SALAH. Kondisi merupakan
syarat keadaan atau status yang mempengaruhi tindakan atau proses selanjutnya.
Sedangkan aksi merupakan tindakan atau proses yang dilakukan untuk
menyelesaikan masalah sesuai dengan kondisi yang ada.




Berdasarkan simbol di atas dihasilkan dua jalur proses :
·
Jalur
pertama merupakan aksi yang akan dilakukan sesuai dengan kondisi yang
dinyatakan, jalur ini diberi tanda Y (Ya) atau Y (Yes)
·
Jalur
kedua merupakan aksi yang akan dilakukan jika kondisi bertentangan dengan
pernyataan. Jalur ini diberi tanda T (Tidak) atau N (No)
Contoh
Soal 1 :
Diketahui dua buah bilangan 15 dan 20. Akan dibuat
flowchar untuk mencetak bilangan yang terbesar diantara kedua bilangan
tersebut.

![]() |
Contoh
Soal 2 :
Bila membeli buku dalam jumlah besar, penerbit akan
mem-berikan rabat/ potongan dengan ketentuan :
·
Pembelian
kurang dari 10 buku, tidak mendapat rabat
·
Pembelian
10 sampai 29 buku, dapat rabat 10 %
·
Pembelian
lebih dari 29 buku, dapat rabat 20 %
Harga satu buah buku adalah Rp 20.000,-

|




![]() |
Hubungan
antar kondisi
Kadang-kadang dalam suatu masalah terdapat beberapa
kondisi atau persyaratan yang saling menentukan. Hubungan antar kondisi ini
biasanya terdiri dari dua hubungan :
·
Hubungan
AND (–DAN-)
·
Hubungan
OR (–ATAU-)
Masing-masing hubungan ini menyatakan keterkaitan antar
kondisi sehingga dapat dilakukan aksi sesuai denga hubungan tersebut
HUBUNGAN
AND (–DAN-)
Hubungan AND (–DAN-) merupakan hubungan antar kondisi
yang mensyaratkan kedua hubungan terpenuhi, jika salah satu dari kondisi tidak
terpenuhi, maka proses/ tindakan selanjut-nya
yang dilakukan adalah kondisi yang bernilai false atau T (Tidak). Berikut ini
terlampir tabel keputusan yang memper-lihatkan nilai benar atau salah dari hubungan AND
Kondisi I
|
Kondisi II
|
Hasil
|
Benar
|
Benar
|
Benar
|
Benar
|
Salah
|
Salah
|
Salah
|
Benar
|
Salah
|
Salah
|
Salah
|
Salah
|
Contoh
Soal :
Penerimaan pegawai ditentukan dengan syarat umur harus
dibawah 30 tahun dan nilai test harus lebih besar dari 60.
Analisa
Persoalan :
Ada dua kondisi yang harus dipenuhi untuk menyatakan
bahwa calon pegawai diterima yaitu umur dan nilai test. Dengan demikian dalam
bentuk flowchart dapat digambarkan
![]() |

|
Ya
![]() |
|

Dari flowchart diatas terlihat bahwa walaupun hasil
testnya 80 tetapi jika umurnya 32 tahun maka calon pegawai tersebut tidak
diterima.
HUBUNGAN
OR (–ATAU-)
Hubungan OR (–ATAU-) merupakan hubungan antar kondisi
yang mensyaratkan hanya salah satu kondisi yang terpenuhi. Kondisi bernilai
false atau T (Tidak) hanya dapat tercapai bila kedua kondisi tidak terpenuhi.
Berikut ini terlampir tabel keputusan yang memperlihatkan nilai
dari hubungan OR.
Kondisi I
|
Kondisi II
|
Hasil
|
Benar
|
Benar
|
Benar
|
Benar
|
Salah
|
Benar
|
Salah
|
Benar
|
Benar
|
Salah
|
Salah
|
Salah
|
Contoh
Soal :
Tunjangan pensiun diberikan kepada pegawai yang berusia
lebih dari 60 tahun. Untuk pegawai yang mempunyai masa kerja lebih dari 25
tahun juga mendapatkan tunjangan tersebut.
Analisa
Persoalan :
Berdasarkan contoh di atas berarti tunjangan pensiun
dibe-rikan kepada pegawai dengan kondisi usia lebih dari 60 tahun atau masa
kerja lebih dari 25 tahun. Dengan demikian dapat dibuat flowchart sebagai
berikut :

|

![]() |
Tidak
|
Dari flowchart di atas terlihat bahwa :
·
Walaupun
masa kerja belum 25 tahun, tetapi usianya sudah lebih dari 60 tahun, maka ia
berhak mendapatkan pensiun.
·
Namun
walaupun usianya baru 50 tahun, tetapi masa ker-janya sudah lebih dari 25
tahun, maka ia berhak menda-patkan pensiun.